Bagaimana jika memang ku benar akan mati dan tak bangun lagi?
Hasratku tak lagi hidup dibalik pena.
Masih bersih.
Putih.
Dan kosong.
Mati.
Kalau Nyonya tahu mengapa,
Ajari aku hingga lepas lagi dan kembali hidup.
Tapi jika harus mati,
Bagaimana ku hidupkannya lagi?
Tak akan ku paksa.
Bukan untuk mauku Nyonya lihat.
Tapi ada yang harus ku sampaikan.
Ini peluruh segala rasaku.
Karena aku suka menulis.
Dan tapi aku tak bisa menulis.
Mati.
Hidup.
0 komentar:
Posting Komentar